Senin, 16 Maret 2009

PEMUDA SIAGA PEDULI BENCANA

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan terhadap bencana, baik itu bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh tangan manusia. Secara geografis, Indonesia mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, diapit oleh dua lempeng samudera besar, hutan yang luas namun perlahan tapi pasti mulai terkikis oleh tangan-tangan manusia. Kondisi yang demikin mengakibatkan bencana di wilayah Indonesia, baik dalam skala kecil maupun besar, seperti tsunami yang terjadi di Aceh maupun gempa yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Melihat kondisi geografis Indonesia yang demikian, maka tidak mengherankan jika bencana menjadi suatu rutinitas yang siap datang kapan saja. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dan diantisipasi oleh masyarakat sendiri, mengingat bencana alam adalah bencana yang tidak bisa kita tolak dan hanya bisa diatasi dengan kesiapan dan kesiapsiagaan masyarakat. Meskipun kesadaran akan bencana yang siap datang serta kesiagaan akan bencana sudah ada, namun yang menjadi persoalan selama ini adalah tidak adanya menegement yang baik dalam menghadapi bencana. Hal ini sebenarnya menjadi tugas pemerintah untuk membuat aturan dan menegemen bencana yang baik. Pemerintah baru tersadar ketika bencana besar dan beruntun melanda sejumlah kawasan di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, yang sebenarnya merupakan bencana alam yang rutin datang melanda, hanya saja dengan siklus waktu yang berbeda. Mulai dari tsunami Aceh, gempa di Nias, Yogyakarta hingga Nabire. Sebuah pelajaran yang sangat berharga baik untuk masyarakat maupun pemerintah untuk selalu bersiapsiaga terhadap bencana yang akan datang.

Pada dasarnya di setiap daerah, masyarakat sudah mempunyai kearifan lokal tersendiri dalam mengantisipasi bencana. Akan tetapi hal ini tidak dibarengi dengan menejemen bencana yang baik yang seharusnya dibuat oleh pemeritah, baik pemerintah daerah maupun pusat, sehingga terjadi koordinasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah. Jika hal ini dapat dilakukan dengan baik bukan tidak mungkin kita sebagai bangsa mampu menghadapi beragam bencana secara mandiri tanpa bantuan oleh pihak asing, sebagaimana yang biasa terjadi saat ini.

Bencana memang banyak mendatangkan berbagai krisis kesehatan, baik itu krisis korban massal, konsentrasi pengungsi, masalah pangan dan gizi, ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan, gangguan sektor, penyakit menular, lumpuhnya pelayanan kesehatan, masalah post traumatic stress, kelangkaan tenaga kesehatan dan dikoordinasi. Karena itulah pemerintah dibawah kepemimpinan Siti Fadilah Supari yang menjabat sebagai menteri kesehatan membentuk pemuda siaga peduli bencana (Dasipena) sebagai salah satu upaya pemerintah dalam penanganan bencana khususnya penanganan dalam bidang kesehatan.


Dasipena didirikan di sembilan regional yang meliputi; Makassar, Manado, Medan, Riau, Lampung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Denpasar dan melibatkan kurang lebih 6000 pemuda. Pilihan membentuk lembaga peduli bencana yang melibatkan pemuda memang sangat tepat mengingat pemuda merupakan elemen masyarakat dengan usia produktif dan mempunyai kondisi fisik yang baik sehingga sangat potensial untuk diberdayakan. Ini merupakan salah satu terobosan pemerintah di bidang kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan pasca terjadinya bencana. Dengan demikian, penanganan bencana akan lebih mudah untuk dikendalikan dan ditangani karena dapat dikoordinasi dengan baik melalui dasipena.(www.depkes.go.id)


Dengan dibekali ketrampilan dan pengetahuan mengenai penaggulangan kesehatan, para pemuda diharapkan menjadi garda depan dalam membantu korban bencana. Pendirian Dasipena ini merupakan langkah yang sangat tepat, karena memang melibatkan masyarakat secara langsung untuk bisa berpartisipasi dalam menangani krisis kesehatan akibat bencana, yang mana dalam hal ini pemerintah memang tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan masyarakat. Kesiapsiagaan para pemuda dalam keikutsertaannya menangani bencana yang ada di dalam negeri, menjadi tonggak kemandirian bangsa ini dalam mengatasi krisis di negerinya sendiri. Hal ini secara tidak langsung mempunyai dampak yang luar biasa bagi kedaulatan bangsa karena berusaha untuk mandiri dalam menghadapi segala situasi, sehingga dapat meminimalisir ketergantuangan bangsa ini terhadap bantuan asing yang tentunya tidak bebas dari kepentingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar